"Strategi Pengembangan Packaging dan Pemasaran: Meningkatkan Daya Tarik Produk terhadap Pabrik Bolu Rahayu"

Tasikmalaya, sebuah kota yang tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner yang istimewa. Tidak heran banyak sekali UMKM di Tasikmalaya yang memproduksi berbagai olahan makanan untuk dijual ke daerah sekitar maupun ke luar kota. Terdapat berbagai objek wisata yang membuat Kota Tasikmalaya lebih dikenal masyarakat luar daerah, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung. Salah satu UMKM yang kami kunjungi yaitu Pabrik Bolu Rahayu yang berada di Jl. Kalimanggis, Rt 029 Rw 08 Kp. Mekarjaya, Des. Kalimanggis, Kec. Manonjaya, Kab Tasikmalaya. 


Pabrik ini berdiri sejak tahun 2010, pada awal berdiri pabrik ini memproduksi kue kering seperti bakpia isi kacang hijau, kue pisang coklat, namun hanya bertahan selama 1 tahun saja karena faktor peminat yang kurang. Di tahun 2014 akhirnya pemilik Pabrik Bolu Rahayu mencoba inovasi baru dengan memproduksi cemilan bolu yang merupakan makanan khas kota Magetan, yang bertahan hingga saat ini.

Nama Pabrik Bolu Rahayu sendiri diambil dari Bahasa sansekerta, "Rahayu" yang artinya adalah selamat, sejahtera, jauh dari musibah atau kekurangan. Maka dari itu pemilik menamai usahanya Pabrik Bolu Rahayu dengan harapan bisa sejahtera dan bangkit dari kegagalan sebelumnya.

"Awal berdirinya pabrik Tahun 2010 saat saya merantau di Jakarta dengan menjual bakpia kacang hijau, jadi tukang kredit, tetapi usaha saya tidak berjalan mulus dan daya jual nya rendah sehingga saya memutuskan untuk pulang kampung ke Tasikmalaya dan melanjutkan berjualan dengan menggunakan strategi saat di Jakarta namun tidak berhasil dikarenakan faktor iklim dan cuaca. Dan pada tahun 2014 saya memutuskan untuk membuka usaha kembali, kebetulan saya punya kenalan orang ciamis yang paham soal produk yang mau saya produksi, dan alhamdulilah bisa bertahan sampai sekarang," ujar Bapak Uloh (Pemilik Bolu Rahayu).


Produk cemilan bolu Rahayu ini berbahan dasar gula tepung,telor dan susu dengan perbandingan yang pas menjadikan rasa cemilan bolu ini menjadi enak,manis dan lezat. Pabrik ini mempunyai 7 karyawan diantaranya 1 orang laki-laki dan 6 orang perempuan untuk membantu selama produksi dimulai. Dalam sehari pabrik memproduksi sekitar 8.400 pcs cemilan bolu. Harga perpack bolu di bandrol dengan harga 2.500/pack dan 1 pack nya berisi 6 pcs cemilan bolu.

Selama berjalannya usaha bolu dari tahun 2014 sampai saat ini ada beberapa kendala yang dialami, terutama masalah pemasaran yang menurun dan peminat yang mulai berkurang, dan juga kemasan yang masih sangat sederhana menjadi kendala dalam menarik perhatian pelanggan" Ujar Pemilik Bolu Rahayu (Bapak Uloh)

Pemilik Pabrik Bolu Rahayu (Bapak Uloh) berharap Pabrik Bolu Rahayu ini terus berkembang dan lebih banyak dikenal masyarakat luas agar penjualannya pun bisa meningkat dan pemasarannya pun bisa ke seluruh Indonesia. Maka dari itu, kami selaku mahasiswa Universitas Teknologi Digital berinisiatif membantu masalah yang di hadapi pemillik Pabrik Bolu Rahayu dengan tujuan meningkatkan daya tarik produk dalam segi pemasaran di platform online dan packaging .

Besar harapan kami kegiatan ini dapat berjalan lancar, sehingga pabrik Bolu Rahayu bisa dikenal oleh masyarakat luas dan perusahaan dapat berkembang dari sebelumnya seperti dalam segi pemasaran yang awalnya hanya dilakukan secara offline, tetapi kali ini bisa memasarkan di platform belanja online dan mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, agar bisa menarik perhatian pembeli dan dapat bersaing dengan produk lain, maka akan ada pengembangan inovasi dari segi packaging.

Berikut ini kami lampirkan kontak yang bisa dihubungi untuk info pemesanan 'Bolu Rahayu' anda cukup datang ke Jl. Kalimanggis, RT.029/RW.008, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat 46197, Indonesia, Kota Tasikmalaya atau menghubungi nomor 0878-7192-3291


Sumber : 

https://www.kompasiana.com/wildannurjaman3013/6551f4e0110fce7fe51f9602/strategi-pengembangan-packaging-dan-pemasraan-meningkatkan-daya-tarik-produk-terhadap-pabrik-bolu-rahayu?page=2


Kelompok 4 : 

1. Muhammad Luthfi Nasrulloh

2. Reni Septiani Kusmana

3. Tanti Eka Prasasti

4. Tiari Rahma Fani

5. Wildan Nurjaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup dan Etika Remaja

Manajemen Pelayanan Publik

Pelatihan Manajemen RT/RW-NET pada UMKM M&S NET dalam Menyediakan Internet bagi Masyarakat