PERAN HUMAS DALAM MANAJEMEN ORGANISASI PUBLIK
Hallo semua nya, kali ini saya Haerunnisa akan meresume materi Peran Humas dalam Manajemen Organisasi Publik yang sudah di sampaikan oleh Dosen Siska Fajar Kusuma, S.M., M.M.
Opini publik merupakan pandangan yang dimiliki oleh masyarakat terhadap suatu isu atau peristiwa. Pendapat publik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti media, budaya, dan pengalaman pribadi. Adanya perbedaan dalam opini publik menunjukkan keberagaman dalam pandangan masyarakat terhadap berbagai hal.
Ada 2 Unsur Opini Publik Yakni :
1 . Isu yang aktual, penting, dan menyangkut kepentingan kebanyakan orang yang disiarkan melalui media massa.
2. Sejumlah orang yang mendiskusikan isu, yang kemudian menghasilkan kata sepakat mengenai sikap, pendapat, dan pandangan mereka. Pendapat tersebut dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, dan gerak-gerik.
Dengan Adanya Opini Publik organisasi/pemerintah/swasta menjadi tahu bagaimana pandangan pelanggan/masyarakat. Sehingga bisa menentukan strategi apa yang tepat untuk dapat mempengaruhi opini publik. Dalam roses pembentukan opini melibatkan langkah-langkah seperti pengumpulan informasi, pembentukan pendapat awal, interaksi sosial, dan pengaruh kebijakan. Faktor-faktor seperti politik, media massa, dan peristiwa krisis memiliki dampak besar terhadap perubahan opini publik. Sementara itu, pengaruh individu, kelompok sosial, dan pemimpin opini juga memainkan peran penting. Proses ini bersifat dinamis dan terus berkembang seiring waktu, menciptakan siklus umpan balik yang dapat memengaruhi persepsi dan pandangan masyarakat.
Manajemen Humas Merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengelola proses komunikasi organisasi publik dengan masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) dengan tujuan membangun dan memelihara hubungan yang positif serta meningkatkan citra dan reputasi organisasi. Dalam Manajemen humas dalam organisasi publik melibatkan upaya strategis untuk membangun, menjaga, dan meningkatkan hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat umum, media, dan pihak-pihak terkait.
Prinsip-prinsip Utama dalam Manajemen Humas
• Transparansi: Menyampaikan informasi dengan jujur dan terbuka kepada publik dan
pemangku kepentingan. Transparansi mencerminkan komitmen organisasi untuk
beroperasi secara terbuka dan akuntabel.
• Responsif: Menanggapi pertanyaan, masukan, atau keluhan dari publik dan pemangku
kepentingan dengan cepat dan tepat. Responsif membantu meningkatkan kepercayaan
dan menghindari eskalasi masalah.
• Keterlibatan: Melibatkan publik dan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan
keputusan dan perencanaan program. Keterlibatan mencerminkan prinsip demokratis
dan partisipatif dalam manajemen humas.
• Konsistensi: Menjaga konsistensi dalam komunikasi organisasi untuk membangun citra
dan reputasi yang kuat. Konsistensi membantu menciptakan identitas yang kuat dan
mudah diingat oleh masyarakat.
Faktor Pendorong Perkembangan Humas
1. Tata Kelola yang baik
2. Industrialisasi
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
4. Demokrasi
5. Ekonomi
Perbedaan Manajemen Humas di Organisasi Publik dan Swasta
• Sifat Tujuan: Organisasi publik biasanya memiliki tujuan pelayanan publik dan misi
kemanusiaan, sementara organisasi swasta cenderung berfokus pada tujuan komersial
dan profitabilitas.
• Transparansi: Organisasi publik diharapkan lebih transparan dalam mengelola
informasi dan keuangan karena tanggung jawabnya kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan.
• Sumber Dana: Organisasi publik mengandalkan dana dari anggaran pemerintah atau
donasi publik, sementara organisasi swasta mengandalkan pendapatan dari penjualan
produk atau layanan
manajemen humas memegang peranan yang sangat penting dalam membangun hubungan positif antara lembaga publik, masyarakat, dan pemangku kepentingan. Pengertian manajemen hubungan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan yang bertujuan merencanakan, melaksanakan, dan mengelola komunikasi suatu organisasi dengan tujuan membangun citra baik dan hubungan positif.peran manajemen hubungan masyarakat dalam organisasi publik meliputi pembangunan citra positif, manajemen krisis, pembangunan hubungan pemangku kepentingan, komunikasi dan pembangunan kepercayaan. Strategi manajemen hubungan masyarakat membantu organisasi publik menciptakan pemahaman, mengatasi persepsi negatif, membangun dukungan, dan menjaga keberlanjutan organisasi. Prinsip-prinsip utama manajemen hubungan masyarakat mencakup transparansi, daya tanggap, partisipasi, dan konsistensi. Konsep ini menjadi dasar strategi komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Terdapat perbedaan antara manajemen hubungan masyarakat di organisasi publik dan swasta, termasuk sifat tujuan,t ransparansi, dan sumber pendanaan.Hubungan antara manajemen humas dengan citra dan reputasi organisasi sangatlah erat. Citra adalah persepsi publik terhadap suatu organisasi berdasarkan informasi dan interaksi, sedangkan reputasi adalah penilaian keseluruhan terhadap reputasi dan kualitas suatu organisasi. Keduanya dapat dilatih dan dikelola dengan strategi komunikasi yang tepat. Strategi komunikasi massa memerlukan perencanaan strategis, pengembangan pesan, dan penggunaan berbagai saluran komunikasi. Mendefinisikan tujuan komunikasi, analisis audiens, pemilihan saluran, dan konsistensi pesan merupakan elemen kunci dalam strategi ini. Penggunaan media sosial, surat kabar, website dan acara publik adalah beberapa contoh saluran yang dapat digunakan. Dengan menerapkan prinsip dan strategi manajemen hubungan masyarakat serta berkomunikasi dengan baik dengan publik, organisasi publik dapat membangun hubungan yang kuat dengan publik dan pemangku kepentingan, serta mengelola citra dan reputasi yang baik
Komentar
Posting Komentar